Kamis, 21 Mei 2009

Train..KRL...Depok Ekspress ..then...???

Banyak orang yang mungkin merasa bosan dengan rutinitas yang harus dihadapi setiap hari. Apalagi bagi orang urban yang tinggal di luar Jakarta. Rutinitas pagi saat hendak berangkat ke kantor adalah salah satunya. Tapi bagi saya tidak demikian, di tengah rutinitas 3 bulan terakhir itu saya selalu mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang selalu menarik untuk dapat diambil hikmahnya. Karena itu sayang jika momen rutinitas yang mengandung banyak surprise ini tak coba saya torehkan dalam catatan blog.
Rutinitas selalu berawal dengan wake up alarm yang berbunyi kencang pukul 4.30, say apun langsung bangun, mandi, sholat, trus panasin motor bentar, matiin lampu rumah, lalu langsung ngacir ke Stasiun Depok Lama.
Wajah penjaga penitipan sepeda motor langganan pun siap menyapa dengan senyumnya. Setelah itu saya berjalan menuju antrian di loket, beli karcis Depok Ekspress jam 6.28 tujuan Kota. Biasanya, tak lama setelah saya beli tiket, bunyi tut...tut...tut...mulai terdengar dari arah selatan Stasiun Depok Lama. Kereta Depok Ekspress yang saya tunggu pun berhenti. Seperti biasa, saya langsung masuk ke gerbong 3 atau 4.
Biasanya lagi, orang-orang dengan wajah-wajah yang sudah saya hapal langsung menduduki bangku yang sudah mereka booking lewat Kartu Abonemen. Saya pun hanya bisa berdiri di dekat pintu, setelah sebelumnya menaruh tas bawaan di atas cabin KRL. Pedagang asongan siap-siap menjajakan korannya. Saya pun langsung membeli 1 koran, tidak selalu tetap koran yang saya beli, tergantung mood dan headline yang ditawarkan. Kalau ada headline yang kelihatannya lebih menarik, saya tak segan-segan beralih koran.
Sepanjang perjalanan, KRL Depok Ekspress selalu berhenti di beberapa stasiun. Pertama Depok baru, trus Manggarai , Gondangdia, dan akhrinya sampailah saya di stasiun tujuan di Gambir.
Ratusan orang langsung berjejal menuruni KRL dan berebut turun di tangga Stasiun. Tak jauh berbeda saat saya melihat tayangan TV atau video youtube saat ratusan penumpang berdesak-desakan di stasiun di negeri impian saya, Jepang.
Saya lalu berjalan ke luar stasiun, dan siap-siap menolak tawaran puluhan tukang ojek yang kadang setengah memaksa agar ada penumpang yang mau menggunakan jasanya. Beruntung, kantor terletak persis di seberang Gambir. Jadi, cukup berjalan kakilah saya.
Setelah melewati jembatan penyeberangan, tak berapa lama kemudian saya sampai di halaman kantor. Dan...rutinitas lain pun siap saya mulai hari ini.
Bagaimana persisnya kejutan-kejutan dan pengalaman-pengalaman menarik selama melakukan perjalanan dengan KRL ? I hope i could write it as soon as possible to fill this blog...

Tidak ada komentar: